Pages

Rabu, 26 Oktober 2011

Khusus Musik India

Sejarah Musik India

Perkembangan musik India dimulai kira-kira sejak abad ke-2 setelah masehi. Bangsa Arya yang bermigrasi ke India membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan musik di India. Musik bagi bangsa India memiliki arti tersendiri, yang pengaruhnya sangat besar terhadap magis, religius, kesusastraan, ilmu, dan seni lainnya.

Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.



Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).

Setelah periode vedic, memasuki periode klasik India muncul adanya teori mengenai grama (scale), murchanna (modes), dan jati (spesies). Musik secara bertahap menjadi lebih terarah dan kompleks.sebelum era Kristen musik telah berkembang sebagai musik sekuler di India.

Kehadiran agama Islam juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik di India di mana terjadi peleburan dua budaya yang berbeda yaitu India dengan budaya Persia, Arabia, sampai Mesir. Jenis musik baru dan alat musik baru bermunculan. Di era inilah instrumen Vina berkembang menjadi Sitar. Salah satu hal yang paling menarik dari perkembangan musik di periode islam adalah penggabungan seni musik dengan seni lukis.

Musik india merupakan musik asli yang berasal dari india dan diciptakan oleh mereka sendiri dengan menggunakan alat muasik yang tidak modern dan sangar tradisional. Dan sampai hari ini juga mereka tetap mempertahankan konsep mereka dalam bermusik, jenis musik it tetap dipertahankan sebagai bentuk kecintaan mereka akan warna musiknya sendiri.

Di india, ada suatu jenis musik yang bernama Raga (yang memiliki arti : colour atau mood) dipakai di dalam musik klasik india. Jenis musik raga dimainkan pada waktu yang berbeda-beda atau biasanya dihubungkan dengan musim. Musik klasik yang dipakai dalam india itu adalah raga, dan selalu raga. Kalau bukan musik klasik yaitu seperti yang ada di film-film india yang populer atau ghazals terkadang memakai raga di dalam komposisi musik mereka. Ragini merupakan sebutan jika yang memainkan musiknya adalah wanita.

Raga menggambarkan suatu bentuk regenerasi dari latihan melodi. Itu juga merupakan suatu set dari peraturan untuk membentuk suatu melody. Menggambarkan aturan untuk ke atas (aaroha) dan down (ayroha) skala. Yang mana swaras harus mencari lagi dan not mana yang harus digunakan lebih sparingly, not mana yang harus sung dengan gamak, phrase yang harus digunakan, phrase yang harus dibuang dan begitu selanjutnya. Hasilnya adalah suatu framework yang nantinya dapat digunakan untuk menggabungkan atau mengimprovisasi melodi, membiarkan untuk suatu variasi yang tak berkesudahan dengan satu set not.

Model dasar dari reference di dalam hindu modern (yang lebih dikenal dengan shudda-bentuk dasar) adalah suatu kelompok yang sejajar dengan mode ionian western-ini disebut dengan bilawal thaat dalam musik hindu (analog carnatic akan menjadi Sankarabharanam). Dalam kedua sistem itu, the ground (atau tonic), Shadja, Sa, dan lima yang murni dibawah. Pancham, Pa, adalah bentuk yang benar dan nada penuh makna. Dalam sistem hindu, didalam hal memberikan mode 7 nada, kedua, ketiga, enam dan ke tujuh nada bisa menjadi alami (shudda, ‘alami’) atau flat (komal, ‘halus’) tapi tidak pernah tajam dan nada ke 4 bisa alami atau tajam (tivra) tapi tidak pernah flat. Membuat 12 nada didalam dunai barat sejajar dengan skala kromatik (dunia barat yang tidak hermonis menganmbil kesamaan seperti, untuk contoh, A# dan B b jangan menentukan); Dalam suatu dunia barat secara teoritis mempunyai not C, D b, D, E b, E, F, F#, G, A b, A, B b, B. Sistem Carnatic mempunyai hanya 3 versi – rendah, sedang, lebih tinggi – untuk semua nada kecuali Sa, Ma dan Pa. Ma memiliki 2 versi (rendah dan tinggi), ketika Sa dan Pa adalah invarian. Raga dapat juga menjelaskan perubahan microtonal kepada skala ini : suatu flatter kedua, suatu sharper seventh dan seterusnya.

B. Ragam Musik India
Tradisional
Klasik
Modern

C. Sistem Nada Musik India
Semenjak abad ke-19 India memiliki susunan tangga nada yang tetap. Dalam satu oktaf telah ditetapkan terbagi menjadi 22 syurti (interval) yang tidak sama. Deretan nada pokok pada musik India ada 2, yaitu sa-grama dan me-grama. Masing-masing dari deretan nada pokok tersebut memiliki tujuh nada yang dapat dinaikkan atau diturunkan dengan berbagai cara.

D. Alat Musik India
Ada beberapa macam alat musik India antara lain :
- Esraj
- Sitar India
- Tabla
- Tambura
- Jalandhar Tumbi

E. Contoh Lagu India
- Kuch-kuch hota Hai
- Dil kya kare
- Barso re
- Des Rangila Rangila
- Chanda chamke cham cham
- Chaiya Chaiya


F. Tokoh Musik (penyanyi) India

Beberapa tokoh musik India antara lain :
- Sharukh-Khan
- Subbulakshmi M S
- Seshagopalan T N
- Sudha Raghunathan
- Unnikrishnan P
- Balamurali Krishna

Sumber : http://finachairani.blogspot.com/2011/09/sejarah-musik-india.html

0 komentar:

Posting Komentar